A.
Pendahuluan
Segala puji bagi
Allah subhânahu wa ta'âla, Sang Pencipta alam semesta yang telah
menghiasinya dengan beragam warna dan telah memberikan begitu banyak nikmat
kepada kita semua. Shalawat beriring salam selalu
tercurahkan kepada Rasul mulia Muhammad Saw. atas segala
apa yang telah beliau wariskan, sehingga kita bisa meniti jalan mencapai keridhaan Allah Swt.
Organisasi adalah
sebuah wadah untuk para mahasiswa mengekspresikan aspirasi mereka. Organisasi
sangat penting ada di dalam setiap perguruan tinggi karena dengan adanya
organisasi di setiap perguruan tinggi akan banyak menampung kreatifitas
mahasiswa, sehingga setiap aspirasi dan kreatifitas setiap mahasiswa tidak ada
yang terbuang sia-sia. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisir, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Artinya dengan definisi
tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari organisasi mahasiswa
yang secara perlahan harus kita penuhi sebagai beban moral dalam memperjuangkan
apa yang telah dilakukan para pendahulu kita.
Di tengah penantian
panjang akan hadirnya para duta bangsa, para mahasiswa baru diharapkan dapat
memberi jawaban atas keringnya dinamika organisasi masisir akhir-akhir ini. Tak
hanya di IKPDN, bahkan para mahasiswa baru dapat ditumbuh-kembangkan dengan
cara memperluas jaringan persahabatan baik antar sesama masisir[3] maupun mahasiswa dari belahan dunia lain.
Namun,
sungguh amat disayangkan ketika istilah “aktivis” mulai mengalami pengikisan
makna. Saat kalian pertama kali mendengar istilah “aktivis”, imajinasi seperti
apa yang muncul dalam benak kalian?. Apakah sosok orang yang kritis, idealis,
lama lulus, urakan, jarang kuliah?.
Alangkah bijak jika kita pikirkan lebih lanjut, muncul
sebuah pertanyaan berikutnya; yaitu apakah setiap orang yang memilih jadi
aktivis pasti identik dengan hal-hal di atas?. Bukankah banyak aktivis yang
menyelesaikan studi tepat waktu dengan nilai yang memuaskan, berpenampilan rapi
dan tetap tidak kehilangan identitasnya sebagai seorang aktivis. Artinya,
beberapa aktivis yang berpenampilan urakan, jarang kuliah, dan lama lulus
adalah sebuah pilihan pribadi dan bukan sebagai konsekuensi logis menjadi
seorang aktivis. Dalam hal ini perlu kita jeli membedakan hakikat sebagai
seorang aktivis dengan cara seorang individu memilih cara berperilaku.
Sedikit mengutip perkataan
seorang pendahulu kita; “Tempatkanlah
seorang mahasiswa ditengah barisan terdepan massa yang sedang memberontak,
engkau takkan pernah tahu kekuatan apa yang ada dalam diri mereka, daya pesona
apa yang memancar dari diri mereka.
Mereka bagaikan rasul-rasul yang membawa agama baru, sebab mereka
mahasiswa hidup dalam pergerakan, tumbuh berkembang dalam gelora semangat dan
keyakinan, maka tasbihkanlah tentang nilai-nilai kebenaran keadilan dan cinta
kasih”.
Tepatnya pada tanggal 25 Agustus 1985, seorang alumni Darunnajah yang bernama Nurjalilah
Dimyati tiba di negeri persinggahan para Nabi, atau yang
lebih sering di kenal dengan sebutan negeri seribu menara guna menuntut ilmu di
al Azhar. Beberapa bulan setelah kedatangan Nurjalilah, tepatnya pada tanggal 1
Juli 1986 tiba juga salah seorang lulusan dari alumni Madrasah Tsanawiyah
Darunnajah bernama Asep Burhanuddin dengan tujuan yang sama guna menuntut ilmu
di Ma’had al Azhar.
Waktu terus berputar dengan pergantian musim yang silih
berganti. Maka sekitar bulan Oktober dan November tahun 1988 lima orang alumni
Darunnajah menyusul Nurjalilah dan Asep Burhanudin ke negri seribu menara ini.
Mereka adalah: Sihabuddin Afroni, Irwan Maulana, Tajuddin, TB. Rukhyat dan
Romlah Askar. Pada bulan Januari 1989 salah seorang alumnus Darunnajah yang
kuliah di Riyadh bernama Iskandar HB berziarah ke Mesir. Dengan kedatangan
Iskandar ke Mesir maka kawan kawan berniat untuk mengadakan pertemuan dan
silaturahmi dengan beliau di kediaman Nurjalilah Dimyati. Dari hasil
pertemuan tersebuat diantaranya
menghasilkan gagasan guna membentuk suatu wadah untuk menampung alumni alumni
Darunnajah yang berada di mesir. Bertepatan dengan tanggal 26 Januari 1989 maka
Nurjalilah sebagai alumnus yang paling senior saat itu di angkatlah menjadi
ketua IKPDN cabang Mesir secara aklamasi. Dengan demikian maka Nurjalilah
Dimyati menjadi ketua IKPDN cabang mesir yang pertama kali dalam sejarah.
Di dirikanya IKPDN pada saat itu adalah bertujuan untuk:
1.
Mempererat ukhuwah dan tali silaturrahmi antara sesama
alumni di negri perantauan (Mesir)
2.
Saling membantu dan mendukung dalam studi seperti bimbingan belajar dll.
3.
Memberikan Informasi ke tanah air bagi alumni Darunnajah
yang ingin melanjutkan studynya ke universitas al Azhar Mesir.
Walaupun anggota IKPDN saat itu masih berjumlah sedikit,
namun kegiatan yang menunjang study tetap berjalan baik dan intensif, seperti
diskusi dan bedah buku.
Pada masa kepemimpinan Asep Burhanuddin, tepatnya pada
tanggal 4 Agustus 1993 IKPDN cabang mesir di resmikan oleh salah seorang
pimpinan pesantren Darunnajah yaitu al Ustadz Saifuddin Arief SH, yang saat ini
beliau menjabat sebagai ketua yayasan di Pesantren Darunnajah kita yang
tercinta. Hari demi haripun terus berjalan, begitu juga dengan organisasi IKPDN pun telah mengalami perkembangan dari segi
anggota dan kegitaan. Mereka adalah alumni Darunnajah dan Darunnajah Grup yang
ingin belajar di negri seribu menara ini. Dari segi kuantitas IKPDN cabang
mesir telah mengalami perkembangan pesat. Hingga pada saat itu jumlah angggota
mencapai 120 orang.
Di samping itu, dari segi kegiatanpun terus mengalami
kemajuan yang pesat. Hal demikan bukan hanya sekedar kumpul kumpul dan ngobrol
ngalor ngidul, atau sekedar kumpul biasa saja, akan tetapi kegiatan yang bertujuan
mendukung kemajuan studi para anggota IKPDN itu sendiri. Di antaranya adalah
kegiatan bimbingan belajar yang sudah menjadi ”sunnah muakaddah” dalam organisasi IKPDN itu sendiri. Karena
hal ini sangatlah penting, guna membantu meningkatkan prestasi anggota di dalam
study sesuai dengan tujuan di dirikanya organisasi IKPDN cabang mesir. Tak
ketinggalan kegiatan kegiatan ekstra kurikuler seperti diskusi, bedah buku,
safari maktabah dll. Yang mana kegiatan tersebut memberikan nilai plus bagi
para anggota IKPDN.
Ada satu hal yang menjadi kebanggaan bagi anggota IKPDN,
yaitu kebersamaan dan kekompakan yang sudah kita bina. Hal semacam ini di akui
oleh masyarakat Indonesia yang berada di Mesir dan orang-orang di luar Darunnajah yang berkunjung ke Mesir.
C.
IKPDN dari Masa ke Masa
IKPDN merupakan organisasi yang bersifat kekeluargaan.
Dan dalam hal perubahan-perubahan yang ada pada tubuh IKPDN
masih berpegang teguh pada amanat SPA IKPDN (Sidang Permusyawaratan Anggota). Jadi segala hal yang di
tetapkan di SPA adalah ketetapan tertinggi yang harus dilaksanakan oleh dewan
pengurus. Sidang permusyawaratan anggota diadakan setiap 1 tahun sekali.
Menginjak usianya yang mulai dewasa, namun IKPDN cabang
mesir belum memiliki bentuk yang ideal. hal Ini nampak pada perubahan-perubahan
yang terjadi pada kepemimpinan, atau badan badan yang ada di dalamnya.
Perubahan semacam ini terjadi tak lepas dari beberapa hal yang membuat ketua
harus merampingkan bagian bagianya. Di sebabkan karena krisis anggota,
keefektifan bagian tersebuat atau kadang memang karena faktor kebutuhan. Semua perubahan yang terjadi setelah
melalui SPA atau sidang permusyawaratan tertinggi yang merupakan keputusan
tertinggi dalam organisasi IKPDN.
Berikut ini adalah nama-nama ketua IKPDN cabang Mesir dari masa ke masa:
1.
Nurjalilah Dimyati Masa
Bhakti 1989-1991
2.
Sihabuddin Afroni Masa
Bhakti 1991-1992
3.
Asep Burhanuddin Masa
Bhakti 1992-1993
4.
Sadky Suarnis Masa
Bhakti 1993-1994
5.
Nur Hamid Masa
Bhakti 1994-1995
6.
M. Salim Bajrie Masa
Bhakti 1995-1996
7.
M. Iskandar Syah Masa
Bhakti 1996-1997
8.
Agus Purwanto Masa
Bhakti 1997-1998
9.
Arief Mufraini Masa
Bhakti 1998-1999
10. A. Zirzis Marwih Masa Bhakti 1999-2000
11. Herdiansyah Achmad Masa Bhakti 2000-2001
12. Uus M. Husaeni Masa Bhakti 2001-2002
13. Dudi Rosyadi Masa Bhakti 2002-2003
14. Andika Jati Z Masa Bhakti 2003-2004
15. Basuki Rahmat Masa Bhakti 2004-2005
16. Sholehuddin Masa Bhakti 2005-2006
17. Rif'at Syauqi Masa Bhakti 2006-2008
18. Ricko Imano Ghani Masa Bhakti 2008-2009
19. Asep Awaludin Masa Bhakti 2009-2010
20. Mahmud Hornai Masa Bhakti 2010-2011
21. M.
Zukhruful Muhtadin Masa Bhakti
2011-2012
22. M.
Ibroh Ulinnuha Masa
Bhakti 2012-2013
23. Abdul
Baits Subhi Masa Bhakti
2013-2014
Setelah masa kepemimpinan Sdr. Sholehudin ada sedikit perubahan dalam sistem masa
jabatan yaitu menjadi satu tahun setengah. Hal ini di dimaksud kan agar SPA
bisa terjadi pada musim dingin atau sekitar bulan Maret, dikarenakan klo SPA
masih diadakan pada musim panas sekitar bulan Agustus dikhawatirkan Anggota
IKPDN yang mempunyai hak untuk memilih tergolong makin sedikit dikarenakan
pulang liburan ke indonesia.
Dan pada SPA yang lalu tanggal 6 maret 2010 telah terjadi perubahan
sistem masa jabatan untuk pengurus DKA yang tadinya 2 tahun menjadi satu tahun.
Adapun struktur organisasi IKPDN masa bhakti 2013-2014 adalah sebagai berikut:
Penasehat :
H. Irwan Maulana, Lc, MM
Ahmad Khoiri, Lc
H. Irwan Alizar, Lc
Dewan Konsultatif Anggota (DKA) : Shofwan Najmu
Zahra Diana Putri
Qadar Rizki
Organda
M. Zul Ikrom
Ketua :
Abdul Baits Subhi
Wakil Ketua :
Badruttamam Ahda
Sekretaris :
Abdul Qodir Fachrurrozi
Bendahara :
Mufida Aulia
Bagian Pendidikan :
Syahir Hadi Sumirat (Koordinator)
Ahmad Shodiqil Wa’di
Juliani Noor Fadhila
Bagian Olahraga :
Abdul Jabbar (Koordinator)
Muhammad Oktorizal
Andri Salim
Bagian Indokris :
Nijam Mustahqiq (Koordinator)
Ayu Qurrotul A’yuni
Kesejahteraan :
Siti Habibah (Koordinator)
Lia Fatimah Amalia
Fateh Abdul Aziz
D.
Kegiatan IKPDN
Seiring bertambah usia, IKPDN semakin banyak aktifitas dan kegiatan yang di
adakan. Hal ini tercetus dari ide para anggota yang ingin berkembang dan
terus maju serta ingin meningkatkan dan mendukung prestasi dalam studinya. Baik itu di bidang keilmuan, kerohanian, dalam bidang jasmani ataupun dalam bidang
sosial. Dan di antara sebagian contoh kegiatan yang ada
adalah sebagai berikut:
1.
Kegiatan keilmuan seperti: Diskusi lintas fakultas,
bedah buku, Kajian Keislaman, bimbingan belajar, kelompok kajian (HMQ, SPEED,
Keputrian), Pendekar Ramadan dll.
2.
Kegiataan kerohanian seperti: Malam Munajat, Muhasabah, dan Perayaan
Hari-hari besar islam, dll
3.
Kegiatan yang bersifat jasmani dan seni
seperti latih dan tanding olehraga dan mengkaktifkan anggota guna membentuk tim
nasyid
akustik. Dalam hal ini IKPDN telah mendapatkan
berbagai prestasi diantaranya adalah berhasil menjuarai Fospi cup, menjuarai
lomba catur tingkat PPMI, menjuarai lomba Nasyid dalam acara tarhib Ramadhon
yang di adakan oleh PPMI dll.
4.
Kegiatan di bidang usaha seperti; bazar, menerbitkan buku, menterjemahkan buku.
5.
Kegiatan konsolidasi dan sosialisasi anggota sperti: Tour
IKPDN, ta’ziyah dan tahni’ah, mebantu anggota yang pindah rumah dll.
E.
Buletin Perdana (Pers Darunnajah)
Perdana sebagai media silaturahmi dan informasi yang
intinya adalah sebagai sarana tulis menulis bagi anggota IKPDN. Sebagai wadah
tulis menulis yang bertujuan untuk peningkatan mutu SDM anggota IKPDN. Di
dirikan pada tanggal 15 Oktober 1992 perdana sudah banyak menghasilkan karya-karyanya. Hingga saat ini Perdana sudah berhasil menerbitkan
edisi yang ke-136. Diterbitkan pada tiap sebulan sekali. Perdana yang kita miliki adalah bukan dari badan yang berada
di bawah
IKPDN, tapi Perdana adalah merupakan badan semi otonom.
Dengan melihat urgensi yang ada, Perdana setiap tahunya mengadakan rapat dan
memilih pimpinan redaksi yang baru. Satu hal yang sangat menggembirakan Perdana
sudah memiliki juklak tersendiri yang di sahkan pada acara SPA 2003/2004.
dengan mengacu pada juklak yang sudah baku di harapkan perdana terbit dengaan eksis
guna peningkatan kemajuan para anggota dalam hal tulis-menulis.
Dan untuk saat ini buletin Perdana di pimpin oleh sdr. Fatih
Zulfahmi. Mahasiswa tingkat II, fakultas Ushuluddin.
Adapun orang-orang yang pernah menjabat
sebagai pemimpin redaksi ( dari tahun 2000-2010 ) adalah sebagai berikut:
1.
Uus Muhammad Husaini Masa Bhakti 2000-2001
2.
Salma Al-Farisy Masa Bhakti 2001-2002
3.
H. Andi Edwin Rewira Masa Bhakti 2002-2003
4.
Fuad Ubaidilah Masa Bhakti
2003-2004
5.
Zaenal Ilmi Masa Bhakti
2004-2005
6.
M. Alfath Masa
Bhakti 2005-2006
7.
Ahmad Khoiry Masa Bhakti 2006-2008
8.
Asep Awaludin Masa Bhakti
2008-2009
9.
Abdul Aziz Ibrahim Masa Bhakti
2009-2010
10. Sofwan
Najmu Masa
Bhakti 2010-2011
11. Abdul
Baits Subhi Masa
Bhakti 2011-2012
12. Nurzulfa
Sholihat Masa
Bhakti 2012-2013
13. Fatih
Zulfahmi Masa
Bhakti 2013-2014
F.
Penutup
Yang perlu di perhatikan dalam keanggotaan sebuah organisasi
khususnya IKPDN adalah idealisme yang tinggi, ketulusan niat, loyalitas,
serta rasa kepercayaan diri yang besar demi mencapai kesuksesan masa depan.
Sukses atau tidaknya IKPDN ada di tangan anggota sendiri. Memang IKPDN hanyalah
sebuah wadah yang bersifat kekeluargaan. Jangan pernah sekali kali terlintas di
benak kita untuk mempunyai pikiran “apa sih yang di berikan IKPDN terhadap
kita” berpikirlah “apa yang telah engkau berikan untuk IKPDN”.
Loyalitas, pengorbanan, serta rasa cinta terus kita
tanamkan pada organisasi IKPDN ini. Bukankah dengan rasa cinta semua yang kita
lakukan akan menjadi senang. Kebersamaan, kekompakan yang kita bina sejak dulu
marilah kita jaga sama sama. Dengan berpijak kepada rasa hormat dan rasa kasih
sayang, sang kakak dengan penuh rasa sayangnya menjadi pelindung bagi ade
adenya, sebaliknya sang ada harus selalu menanmkan rasa hormat yang mendalam
terhadap kakak kakaknya. “people’s love is treasure”, cinta manusia
adalah pusaka yang tak ternilai harganya. Segala macam kekurangan yang ada di
tubuh organisasi kita marilah kita sama sama memperbaikinya. Bukan malah
mengkrtitik, tapi tidak berbuat. Berbuat sedikit lebih baik dari pada banyak
bicara tanpa kerja. Inilah mungkin sekedar catatan kecil dari sejarah
organisasi IKPDN. Marilah kita berjalan bersama sama, guna terciptanya IKPDN
yang terus membantu kemajuan demi mencapai masa depan yang kita cita-citakan.
Kawan, mari sahaja menggenggam tangan dan
jiwa-jiwa, dan duduk bersama di sekretariat mungil IKPDN tercinta. Kembali
berbincang lugu tentang maklumat dan catatan kumal yang berbaris rapih di
lemari besi. Agar putih menjadi semestinya putih. Agar bening tak berubah
menjadi keruh. Agar tersandar segala gairah dan gelora.
Bacalah sekali lagi! Mungkin kemarin, dan yang
lalu, ada yang terlewati dan tak kalian mengerti. Supaya kita sama tak resah.
Dan tak menjadi mati dalam menilai dan menakar!
Percayalah kita pasti bisa..!
[1]
Dipresentasikan pada acara PROPESA IKPDN ke- XIII. Selasa, 4 Januari, 2014.
[2]
Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Azhar Kairo.
[3]
Masisir adalah sebuah istilah untuk entitas masyarakat Indonesia di Mesir.
Belum diketahui secara pasti; kapan istilah ini mulai dipergunakan, dan siapa
penggagas istilah “masisir” tersebut.
[4]
Disadur dari arsip IKPDN beberapa tahun lalu. Hal ini dilakukan demi menjaga
ke-otentik-an sejarah berdirinya IKPDN.Mengenal
IKPDN (Ikatan Keluarga Pesantren Darunnajah)[1]
A.
Pendahuluan
Segala puji bagi
Allah subhânahu wa ta'âla, Sang Pencipta alam semesta yang telah
menghiasinya dengan beragam warna dan telah memberikan begitu banyak nikmat
kepada kita semua. Shalawat beriring salam selalu
tercurahkan kepada Rasul mulia Muhammad Saw. atas segala
apa yang telah beliau wariskan, sehingga kita bisa meniti jalan mencapai keridhaan Allah Swt.
Organisasi adalah
sebuah wadah untuk para mahasiswa mengekspresikan aspirasi mereka. Organisasi
sangat penting ada di dalam setiap perguruan tinggi karena dengan adanya
organisasi di setiap perguruan tinggi akan banyak menampung kreatifitas
mahasiswa, sehingga setiap aspirasi dan kreatifitas setiap mahasiswa tidak ada
yang terbuang sia-sia. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisir, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Artinya dengan definisi
tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari organisasi mahasiswa
yang secara perlahan harus kita penuhi sebagai beban moral dalam memperjuangkan
apa yang telah dilakukan para pendahulu kita.
Di tengah penantian
panjang akan hadirnya para duta bangsa, para mahasiswa baru diharapkan dapat
memberi jawaban atas keringnya dinamika organisasi masisir akhir-akhir ini. Tak
hanya di IKPDN, bahkan para mahasiswa baru dapat ditumbuh-kembangkan dengan
cara memperluas jaringan persahabatan baik antar sesama masisir[3] maupun mahasiswa dari belahan dunia lain.
Namun,
sungguh amat disayangkan ketika istilah “aktivis” mulai mengalami pengikisan
makna. Saat kalian pertama kali mendengar istilah “aktivis”, imajinasi seperti
apa yang muncul dalam benak kalian?. Apakah sosok orang yang kritis, idealis,
lama lulus, urakan, jarang kuliah?.
Alangkah bijak jika kita pikirkan lebih lanjut, muncul
sebuah pertanyaan berikutnya; yaitu apakah setiap orang yang memilih jadi
aktivis pasti identik dengan hal-hal di atas?. Bukankah banyak aktivis yang
menyelesaikan studi tepat waktu dengan nilai yang memuaskan, berpenampilan rapi
dan tetap tidak kehilangan identitasnya sebagai seorang aktivis. Artinya,
beberapa aktivis yang berpenampilan urakan, jarang kuliah, dan lama lulus
adalah sebuah pilihan pribadi dan bukan sebagai konsekuensi logis menjadi
seorang aktivis. Dalam hal ini perlu kita jeli membedakan hakikat sebagai
seorang aktivis dengan cara seorang individu memilih cara berperilaku.
Sedikit mengutip perkataan
seorang pendahulu kita; “Tempatkanlah
seorang mahasiswa ditengah barisan terdepan massa yang sedang memberontak,
engkau takkan pernah tahu kekuatan apa yang ada dalam diri mereka, daya pesona
apa yang memancar dari diri mereka.
Mereka bagaikan rasul-rasul yang membawa agama baru, sebab mereka
mahasiswa hidup dalam pergerakan, tumbuh berkembang dalam gelora semangat dan
keyakinan, maka tasbihkanlah tentang nilai-nilai kebenaran keadilan dan cinta
kasih”.
Tepatnya pada tanggal 25 Agustus 1985, seorang alumni Darunnajah yang bernama Nurjalilah
Dimyati tiba di negeri persinggahan para Nabi, atau yang
lebih sering di kenal dengan sebutan negeri seribu menara guna menuntut ilmu di
al Azhar. Beberapa bulan setelah kedatangan Nurjalilah, tepatnya pada tanggal 1
Juli 1986 tiba juga salah seorang lulusan dari alumni Madrasah Tsanawiyah
Darunnajah bernama Asep Burhanuddin dengan tujuan yang sama guna menuntut ilmu
di Ma’had al Azhar.
Waktu terus berputar dengan pergantian musim yang silih
berganti. Maka sekitar bulan Oktober dan November tahun 1988 lima orang alumni
Darunnajah menyusul Nurjalilah dan Asep Burhanudin ke negri seribu menara ini.
Mereka adalah: Sihabuddin Afroni, Irwan Maulana, Tajuddin, TB. Rukhyat dan
Romlah Askar. Pada bulan Januari 1989 salah seorang alumnus Darunnajah yang
kuliah di Riyadh bernama Iskandar HB berziarah ke Mesir. Dengan kedatangan
Iskandar ke Mesir maka kawan kawan berniat untuk mengadakan pertemuan dan
silaturahmi dengan beliau di kediaman Nurjalilah Dimyati. Dari hasil
pertemuan tersebuat diantaranya
menghasilkan gagasan guna membentuk suatu wadah untuk menampung alumni alumni
Darunnajah yang berada di mesir. Bertepatan dengan tanggal 26 Januari 1989 maka
Nurjalilah sebagai alumnus yang paling senior saat itu di angkatlah menjadi
ketua IKPDN cabang Mesir secara aklamasi. Dengan demikian maka Nurjalilah
Dimyati menjadi ketua IKPDN cabang mesir yang pertama kali dalam sejarah.
Di dirikanya IKPDN pada saat itu adalah bertujuan untuk:
1.
Mempererat ukhuwah dan tali silaturrahmi antara sesama
alumni di negri perantauan (Mesir)
2.
Saling membantu dan mendukung dalam studi seperti bimbingan belajar dll.
3.
Memberikan Informasi ke tanah air bagi alumni Darunnajah
yang ingin melanjutkan studynya ke universitas al Azhar Mesir.
Walaupun anggota IKPDN saat itu masih berjumlah sedikit,
namun kegiatan yang menunjang study tetap berjalan baik dan intensif, seperti
diskusi dan bedah buku.
Pada masa kepemimpinan Asep Burhanuddin, tepatnya pada
tanggal 4 Agustus 1993 IKPDN cabang mesir di resmikan oleh salah seorang
pimpinan pesantren Darunnajah yaitu al Ustadz Saifuddin Arief SH, yang saat ini
beliau menjabat sebagai ketua yayasan di Pesantren Darunnajah kita yang
tercinta. Hari demi haripun terus berjalan, begitu juga dengan organisasi IKPDN pun telah mengalami perkembangan dari segi
anggota dan kegitaan. Mereka adalah alumni Darunnajah dan Darunnajah Grup yang
ingin belajar di negri seribu menara ini. Dari segi kuantitas IKPDN cabang
mesir telah mengalami perkembangan pesat. Hingga pada saat itu jumlah angggota
mencapai 120 orang.
Di samping itu, dari segi kegiatanpun terus mengalami
kemajuan yang pesat. Hal demikan bukan hanya sekedar kumpul kumpul dan ngobrol
ngalor ngidul, atau sekedar kumpul biasa saja, akan tetapi kegiatan yang bertujuan
mendukung kemajuan studi para anggota IKPDN itu sendiri. Di antaranya adalah
kegiatan bimbingan belajar yang sudah menjadi ”sunnah muakaddah” dalam organisasi IKPDN itu sendiri. Karena
hal ini sangatlah penting, guna membantu meningkatkan prestasi anggota di dalam
study sesuai dengan tujuan di dirikanya organisasi IKPDN cabang mesir. Tak
ketinggalan kegiatan kegiatan ekstra kurikuler seperti diskusi, bedah buku,
safari maktabah dll. Yang mana kegiatan tersebut memberikan nilai plus bagi
para anggota IKPDN.
Ada satu hal yang menjadi kebanggaan bagi anggota IKPDN,
yaitu kebersamaan dan kekompakan yang sudah kita bina. Hal semacam ini di akui
oleh masyarakat Indonesia yang berada di Mesir dan orang-orang di luar Darunnajah yang berkunjung ke Mesir.
C.
IKPDN dari Masa ke Masa
IKPDN merupakan organisasi yang bersifat kekeluargaan.
Dan dalam hal perubahan-perubahan yang ada pada tubuh IKPDN
masih berpegang teguh pada amanat SPA IKPDN (Sidang Permusyawaratan Anggota). Jadi segala hal yang di
tetapkan di SPA adalah ketetapan tertinggi yang harus dilaksanakan oleh dewan
pengurus. Sidang permusyawaratan anggota diadakan setiap 1 tahun sekali.
Menginjak usianya yang mulai dewasa, namun IKPDN cabang
mesir belum memiliki bentuk yang ideal. hal Ini nampak pada perubahan-perubahan
yang terjadi pada kepemimpinan, atau badan badan yang ada di dalamnya.
Perubahan semacam ini terjadi tak lepas dari beberapa hal yang membuat ketua
harus merampingkan bagian bagianya. Di sebabkan karena krisis anggota,
keefektifan bagian tersebuat atau kadang memang karena faktor kebutuhan. Semua perubahan yang terjadi setelah
melalui SPA atau sidang permusyawaratan tertinggi yang merupakan keputusan
tertinggi dalam organisasi IKPDN.
Berikut ini adalah nama-nama ketua IKPDN cabang Mesir dari masa ke masa:
1.
Nurjalilah Dimyati Masa
Bhakti 1989-1991
2.
Sihabuddin Afroni Masa
Bhakti 1991-1992
3.
Asep Burhanuddin Masa
Bhakti 1992-1993
4.
Sadky Suarnis Masa
Bhakti 1993-1994
5.
Nur Hamid Masa
Bhakti 1994-1995
6.
M. Salim Bajrie Masa
Bhakti 1995-1996
7.
M. Iskandar Syah Masa
Bhakti 1996-1997
8.
Agus Purwanto Masa
Bhakti 1997-1998
9.
Arief Mufraini Masa
Bhakti 1998-1999
10. A. Zirzis Marwih Masa Bhakti 1999-2000
11. Herdiansyah Achmad Masa Bhakti 2000-2001
12. Uus M. Husaeni Masa Bhakti 2001-2002
13. Dudi Rosyadi Masa Bhakti 2002-2003
14. Andika Jati Z Masa Bhakti 2003-2004
15. Basuki Rahmat Masa Bhakti 2004-2005
16. Sholehuddin Masa Bhakti 2005-2006
17. Rif'at Syauqi Masa Bhakti 2006-2008
18. Ricko Imano Ghani Masa Bhakti 2008-2009
19. Asep Awaludin Masa Bhakti 2009-2010
20. Mahmud Hornai Masa Bhakti 2010-2011
21. M.
Zukhruful Muhtadin Masa Bhakti
2011-2012
22. M.
Ibroh Ulinnuha Masa
Bhakti 2012-2013
23. Abdul
Baits Subhi Masa Bhakti
2013-2014
Setelah masa kepemimpinan Sdr. Sholehudin ada sedikit perubahan dalam sistem masa
jabatan yaitu menjadi satu tahun setengah. Hal ini di dimaksud kan agar SPA
bisa terjadi pada musim dingin atau sekitar bulan Maret, dikarenakan klo SPA
masih diadakan pada musim panas sekitar bulan Agustus dikhawatirkan Anggota
IKPDN yang mempunyai hak untuk memilih tergolong makin sedikit dikarenakan
pulang liburan ke indonesia.
Dan pada SPA yang lalu tanggal 6 maret 2010 telah terjadi perubahan
sistem masa jabatan untuk pengurus DKA yang tadinya 2 tahun menjadi satu tahun.
Adapun struktur organisasi IKPDN masa bhakti 2013-2014 adalah sebagai berikut:
Penasehat :
H. Irwan Maulana, Lc, MM
Ahmad Khoiri, Lc
H. Irwan Alizar, Lc
Dewan Konsultatif Anggota (DKA) : Shofwan Najmu
Zahra Diana Putri
Qadar Rizki
Organda
M. Zul Ikrom
Ketua :
Abdul Baits Subhi
Wakil Ketua :
Badruttamam Ahda
Sekretaris :
Abdul Qodir Fachrurrozi
Bendahara :
Mufida Aulia
Bagian Pendidikan :
Syahir Hadi Sumirat (Koordinator)
Ahmad Shodiqil Wa’di
Juliani Noor Fadhila
Bagian Olahraga :
Abdul Jabbar (Koordinator)
Muhammad Oktorizal
Andri Salim
Bagian Indokris :
Nijam Mustahqiq (Koordinator)
Ayu Qurrotul A’yuni
Kesejahteraan :
Siti Habibah (Koordinator)
Lia Fatimah Amalia
Fateh Abdul Aziz
D.
Kegiatan IKPDN
Seiring bertambah usia, IKPDN semakin banyak aktifitas dan kegiatan yang di
adakan. Hal ini tercetus dari ide para anggota yang ingin berkembang dan
terus maju serta ingin meningkatkan dan mendukung prestasi dalam studinya. Baik itu di bidang keilmuan, kerohanian, dalam bidang jasmani ataupun dalam bidang
sosial. Dan di antara sebagian contoh kegiatan yang ada
adalah sebagai berikut:
1.
Kegiatan keilmuan seperti: Diskusi lintas fakultas,
bedah buku, Kajian Keislaman, bimbingan belajar, kelompok kajian (HMQ, SPEED,
Keputrian), Pendekar Ramadan dll.
2.
Kegiataan kerohanian seperti: Malam Munajat, Muhasabah, dan Perayaan
Hari-hari besar islam, dll
3.
Kegiatan yang bersifat jasmani dan seni
seperti latih dan tanding olehraga dan mengkaktifkan anggota guna membentuk tim
nasyid
akustik. Dalam hal ini IKPDN telah mendapatkan
berbagai prestasi diantaranya adalah berhasil menjuarai Fospi cup, menjuarai
lomba catur tingkat PPMI, menjuarai lomba Nasyid dalam acara tarhib Ramadhon
yang di adakan oleh PPMI dll.
4.
Kegiatan di bidang usaha seperti; bazar, menerbitkan buku, menterjemahkan buku.
5.
Kegiatan konsolidasi dan sosialisasi anggota sperti: Tour
IKPDN, ta’ziyah dan tahni’ah, mebantu anggota yang pindah rumah dll.
E.
Buletin Perdana (Pers Darunnajah)
Perdana sebagai media silaturahmi dan informasi yang
intinya adalah sebagai sarana tulis menulis bagi anggota IKPDN. Sebagai wadah
tulis menulis yang bertujuan untuk peningkatan mutu SDM anggota IKPDN. Di
dirikan pada tanggal 15 Oktober 1992 perdana sudah banyak menghasilkan karya-karyanya. Hingga saat ini Perdana sudah berhasil menerbitkan
edisi yang ke-136. Diterbitkan pada tiap sebulan sekali. Perdana yang kita miliki adalah bukan dari badan yang berada
di bawah
IKPDN, tapi Perdana adalah merupakan badan semi otonom.
Dengan melihat urgensi yang ada, Perdana setiap tahunya mengadakan rapat dan
memilih pimpinan redaksi yang baru. Satu hal yang sangat menggembirakan Perdana
sudah memiliki juklak tersendiri yang di sahkan pada acara SPA 2003/2004.
dengan mengacu pada juklak yang sudah baku di harapkan perdana terbit dengaan eksis
guna peningkatan kemajuan para anggota dalam hal tulis-menulis.
Dan untuk saat ini buletin Perdana di pimpin oleh sdr. Fatih
Zulfahmi. Mahasiswa tingkat II, fakultas Ushuluddin.
Adapun orang-orang yang pernah menjabat
sebagai pemimpin redaksi ( dari tahun 2000-2010 ) adalah sebagai berikut:
1.
Uus Muhammad Husaini Masa Bhakti 2000-2001
2.
Salma Al-Farisy Masa Bhakti 2001-2002
3.
H. Andi Edwin Rewira Masa Bhakti 2002-2003
4.
Fuad Ubaidilah Masa Bhakti
2003-2004
5.
Zaenal Ilmi Masa Bhakti
2004-2005
6.
M. Alfath Masa
Bhakti 2005-2006
7.
Ahmad Khoiry Masa Bhakti 2006-2008
8.
Asep Awaludin Masa Bhakti
2008-2009
9.
Abdul Aziz Ibrahim Masa Bhakti
2009-2010
10. Sofwan
Najmu Masa
Bhakti 2010-2011
11. Abdul
Baits Subhi Masa
Bhakti 2011-2012
12. Nurzulfa
Sholihat Masa
Bhakti 2012-2013
13. Fatih
Zulfahmi Masa
Bhakti 2013-2014
F.
Penutup
Yang perlu di perhatikan dalam keanggotaan sebuah organisasi
khususnya IKPDN adalah idealisme yang tinggi, ketulusan niat, loyalitas,
serta rasa kepercayaan diri yang besar demi mencapai kesuksesan masa depan.
Sukses atau tidaknya IKPDN ada di tangan anggota sendiri. Memang IKPDN hanyalah
sebuah wadah yang bersifat kekeluargaan. Jangan pernah sekali kali terlintas di
benak kita untuk mempunyai pikiran “apa sih yang di berikan IKPDN terhadap
kita” berpikirlah “apa yang telah engkau berikan untuk IKPDN”.
Loyalitas, pengorbanan, serta rasa cinta terus kita
tanamkan pada organisasi IKPDN ini. Bukankah dengan rasa cinta semua yang kita
lakukan akan menjadi senang. Kebersamaan, kekompakan yang kita bina sejak dulu
marilah kita jaga sama sama. Dengan berpijak kepada rasa hormat dan rasa kasih
sayang, sang kakak dengan penuh rasa sayangnya menjadi pelindung bagi ade
adenya, sebaliknya sang ada harus selalu menanmkan rasa hormat yang mendalam
terhadap kakak kakaknya. “people’s love is treasure”, cinta manusia
adalah pusaka yang tak ternilai harganya. Segala macam kekurangan yang ada di
tubuh organisasi kita marilah kita sama sama memperbaikinya. Bukan malah
mengkrtitik, tapi tidak berbuat. Berbuat sedikit lebih baik dari pada banyak
bicara tanpa kerja. Inilah mungkin sekedar catatan kecil dari sejarah
organisasi IKPDN. Marilah kita berjalan bersama sama, guna terciptanya IKPDN
yang terus membantu kemajuan demi mencapai masa depan yang kita cita-citakan.
Kawan, mari sahaja menggenggam tangan dan
jiwa-jiwa, dan duduk bersama di sekretariat mungil IKPDN tercinta. Kembali
berbincang lugu tentang maklumat dan catatan kumal yang berbaris rapih di
lemari besi. Agar putih menjadi semestinya putih. Agar bening tak berubah
menjadi keruh. Agar tersandar segala gairah dan gelora.
Bacalah sekali lagi! Mungkin kemarin, dan yang
lalu, ada yang terlewati dan tak kalian mengerti. Supaya kita sama tak resah.
Dan tak menjadi mati dalam menilai dan menakar!
Percayalah kita pasti bisa..!
[1]
Dipresentasikan pada acara PROPESA IKPDN ke- XIII. Selasa, 4 Januari, 2014.
[2]
Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Azhar Kairo.
[3]
Masisir adalah sebuah istilah untuk entitas masyarakat Indonesia di Mesir.
Belum diketahui secara pasti; kapan istilah ini mulai dipergunakan, dan siapa
penggagas istilah “masisir” tersebut.
[4]
Disadur dari arsip IKPDN beberapa tahun lalu. Hal ini dilakukan demi menjaga
ke-otentik-an sejarah berdirinya IKPDN.
0 komentar:
Post a Comment