Oleh: Abdul Baits Subhi[2]
A.   Pendahuluan
Segala puji bagi Allah subhânahu wa ta'âla, Sang Pencipta alam semesta yang telah menghiasinya dengan beragam warna dan telah memberikan begitu banyak nikmat kepada kita semua. Shalawat beriring salam selalu tercurahkan kepada Rasul mulia Muhammad Saw. atas segala apa yang telah beliau wariskan, sehingga kita bisa meniti jalan mencapai keridhaan Allah Swt.

Organisasi adalah sebuah wadah untuk para mahasiswa mengekspresikan aspirasi mereka. Organisasi sangat penting ada di dalam setiap perguruan tinggi karena dengan adanya organisasi di setiap  perguruan tinggi akan banyak menampung kreatifitas mahasiswa, sehingga setiap aspirasi dan kreatifitas setiap mahasiswa tidak ada yang terbuang sia-sia. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisir, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Artinya dengan definisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari organisasi mahasiswa yang secara perlahan harus kita penuhi sebagai beban moral dalam memperjuangkan apa yang telah dilakukan para pendahulu kita.

Di tengah penantian panjang akan hadirnya para duta bangsa, para mahasiswa baru diharapkan dapat memberi jawaban atas keringnya dinamika organisasi masisir akhir-akhir ini. Tak hanya di IKPDN, bahkan para mahasiswa baru dapat ditumbuh-kembangkan dengan cara memperluas jaringan persahabatan baik antar sesama masisir[3] maupun mahasiswa dari belahan dunia lain.

Namun, sungguh amat disayangkan ketika istilah “aktivis” mulai mengalami pengikisan makna. Saat kalian pertama kali mendengar istilah “aktivis”, imajinasi seperti apa yang muncul dalam benak kalian?. Apakah sosok orang yang kritis, idealis, lama lulus, urakan, jarang kuliah?.

Alangkah  bijak jika kita pikirkan lebih lanjut, muncul sebuah pertanyaan berikutnya; yaitu apakah setiap orang yang memilih jadi aktivis pasti identik dengan hal-hal di atas?. Bukankah banyak aktivis yang menyelesaikan studi tepat waktu dengan nilai yang memuaskan, berpenampilan rapi dan tetap tidak kehilangan identitasnya sebagai seorang aktivis. Artinya, beberapa aktivis yang berpenampilan urakan, jarang kuliah, dan lama lulus adalah sebuah pilihan pribadi dan bukan sebagai konsekuensi logis menjadi seorang aktivis. Dalam hal ini perlu kita jeli membedakan hakikat sebagai seorang aktivis dengan cara seorang individu memilih cara berperilaku.

Sedikit mengutip perkataan seorang pendahulu kita; “Tempatkanlah seorang mahasiswa ditengah barisan terdepan massa yang sedang memberontak, engkau takkan pernah tahu kekuatan apa yang ada dalam diri mereka, daya pesona apa yang memancar dari diri mereka.  Mereka bagaikan rasul-rasul yang membawa agama baru, sebab mereka mahasiswa hidup dalam pergerakan, tumbuh berkembang dalam gelora semangat dan keyakinan, maka tasbihkanlah tentang nilai-nilai kebenaran keadilan dan cinta kasih”.
B.   Sejarah Pandang IKPDN[4]
Tepatnya pada tanggal 25 Agustus 1985, seorang alumni Darunnajah yang bernama Nurjalilah Dimyati tiba di negeri persinggahan para Nabi, atau yang lebih sering di kenal dengan sebutan negeri seribu menara guna menuntut ilmu di al Azhar. Beberapa bulan setelah kedatangan Nurjalilah, tepatnya pada tanggal 1 Juli 1986 tiba juga salah seorang lulusan dari alumni Madrasah Tsanawiyah Darunnajah bernama Asep Burhanuddin dengan tujuan yang sama guna menuntut ilmu di Ma’had al Azhar.

Waktu terus berputar dengan pergantian musim yang silih berganti. Maka sekitar bulan Oktober dan November tahun 1988 lima orang alumni Darunnajah menyusul Nurjalilah dan Asep Burhanudin ke negri seribu menara ini. Mereka adalah: Sihabuddin Afroni, Irwan Maulana, Tajuddin, TB. Rukhyat dan Romlah Askar. Pada bulan Januari 1989 salah seorang alumnus Darunnajah yang kuliah di Riyadh bernama Iskandar HB berziarah ke Mesir. Dengan kedatangan Iskandar ke Mesir maka kawan kawan berniat untuk mengadakan pertemuan dan silaturahmi dengan beliau di kediaman Nurjalilah Dimyati. Dari hasil pertemuan  tersebuat diantaranya menghasilkan gagasan guna membentuk suatu wadah untuk menampung alumni alumni Darunnajah yang berada di mesir. Bertepatan dengan tanggal 26 Januari 1989 maka Nurjalilah sebagai alumnus yang paling senior saat itu di angkatlah menjadi ketua IKPDN cabang Mesir secara aklamasi. Dengan demikian maka Nurjalilah Dimyati menjadi ketua IKPDN cabang mesir yang pertama kali dalam sejarah.

Di dirikanya IKPDN pada saat itu adalah bertujuan untuk:
1.      Mempererat ukhuwah dan tali silaturrahmi antara sesama alumni di negri perantauan (Mesir)
2.      Saling membantu dan mendukung dalam studi seperti bimbingan belajar dll.
3.      Memberikan Informasi ke tanah air bagi alumni Darunnajah yang ingin melanjutkan studynya ke universitas al Azhar Mesir.
Walaupun anggota IKPDN saat itu masih berjumlah sedikit, namun kegiatan yang menunjang study tetap berjalan baik dan intensif, seperti diskusi dan bedah buku.

Pada masa kepemimpinan Asep Burhanuddin, tepatnya pada tanggal 4 Agustus 1993 IKPDN cabang mesir di resmikan oleh salah seorang pimpinan pesantren Darunnajah yaitu al Ustadz Saifuddin Arief SH, yang saat ini beliau menjabat sebagai ketua yayasan di Pesantren Darunnajah kita yang tercinta. Hari demi haripun terus berjalan, begitu juga dengan organisasi IKPDN pun telah mengalami perkembangan dari segi anggota dan kegitaan. Mereka adalah alumni Darunnajah dan Darunnajah Grup yang ingin belajar di negri seribu menara ini. Dari segi kuantitas IKPDN cabang mesir telah mengalami perkembangan pesat. Hingga pada saat itu jumlah angggota mencapai 120 orang.

Di samping itu, dari segi kegiatanpun terus mengalami kemajuan yang pesat. Hal demikan bukan hanya sekedar kumpul kumpul dan ngobrol ngalor ngidul, atau sekedar kumpul biasa saja, akan tetapi kegiatan yang bertujuan mendukung kemajuan studi para anggota IKPDN itu sendiri. Di antaranya adalah kegiatan bimbingan belajar yang sudah menjadi ”sunnah muakaddah”  dalam organisasi IKPDN itu sendiri. Karena hal ini sangatlah penting, guna membantu meningkatkan prestasi anggota di dalam study sesuai dengan tujuan di dirikanya organisasi IKPDN cabang mesir. Tak ketinggalan kegiatan kegiatan ekstra kurikuler seperti diskusi, bedah buku, safari maktabah dll. Yang mana kegiatan tersebut memberikan nilai plus bagi para anggota IKPDN.
Ada satu hal yang menjadi kebanggaan bagi anggota IKPDN, yaitu kebersamaan dan kekompakan yang sudah kita bina. Hal semacam ini di akui oleh masyarakat Indonesia yang berada di Mesir dan orang-orang di luar Darunnajah yang berkunjung ke Mesir.

C.   IKPDN dari Masa ke Masa
IKPDN merupakan organisasi yang bersifat kekeluargaan. Dan dalam hal perubahan-perubahan yang ada pada tubuh IKPDN masih berpegang teguh pada amanat SPA IKPDN (Sidang Permusyawaratan Anggota). Jadi segala hal yang di tetapkan di SPA adalah ketetapan tertinggi yang harus dilaksanakan oleh dewan pengurus. Sidang permusyawaratan anggota diadakan setiap 1 tahun sekali.

Menginjak usianya yang mulai dewasa, namun IKPDN cabang mesir belum memiliki bentuk yang ideal. hal Ini nampak pada perubahan-perubahan yang terjadi pada kepemimpinan, atau badan badan yang ada di dalamnya. Perubahan semacam ini terjadi tak lepas dari beberapa hal yang membuat ketua harus merampingkan bagian bagianya. Di sebabkan karena krisis anggota, keefektifan bagian tersebuat atau kadang memang karena faktor kebutuhan. Semua perubahan yang terjadi setelah melalui SPA atau sidang permusyawaratan tertinggi yang merupakan keputusan tertinggi dalam organisasi IKPDN.

Berikut ini adalah nama-nama ketua IKPDN cabang Mesir dari masa ke masa:
1.      Nurjalilah Dimyati                  Masa Bhakti 1989-1991
2.      Sihabuddin Afroni                   Masa Bhakti 1991-1992
3.      Asep Burhanuddin                   Masa Bhakti 1992-1993
4.      Sadky Suarnis                          Masa Bhakti 1993-1994
5.      Nur Hamid                              Masa Bhakti 1994-1995
6.      M. Salim Bajrie                       Masa Bhakti 1995-1996
7.      M. Iskandar Syah                    Masa Bhakti 1996-1997
8.      Agus Purwanto                        Masa Bhakti 1997-1998
9.      Arief Mufraini                         Masa Bhakti 1998-1999
10.  A. Zirzis Marwih                      Masa Bhakti 1999-2000
11.  Herdiansyah Achmad              Masa Bhakti 2000-2001
12.  Uus M. Husaeni                       Masa Bhakti 2001-2002
13.  Dudi Rosyadi                           Masa Bhakti 2002-2003
14.  Andika Jati Z                            Masa Bhakti 2003-2004
15.  Basuki Rahmat                        Masa Bhakti 2004-2005
16.  Sholehuddin                            Masa Bhakti 2005-2006
17.  Rif'at Syauqi                            Masa Bhakti 2006-2008
18.  Ricko Imano Ghani                  Masa Bhakti 2008-2009
19.  Asep Awaludin                        Masa Bhakti 2009-2010
20.  Mahmud Hornai                     Masa Bhakti 2010-2011
21.  M. Zukhruful Muhtadin          Masa Bhakti 2011-2012
22.  M. Ibroh Ulinnuha                   Masa Bhakti 2012-2013
23.  Abdul Baits Subhi                    Masa Bhakti 2013-2014

Setelah masa kepemimpinan Sdr. Sholehudin ada sedikit perubahan dalam sistem masa jabatan yaitu menjadi satu tahun setengah. Hal ini di dimaksud kan agar SPA bisa terjadi pada musim dingin atau sekitar bulan Maret, dikarenakan klo SPA masih diadakan pada musim panas sekitar bulan Agustus dikhawatirkan Anggota IKPDN yang mempunyai hak untuk memilih tergolong makin sedikit dikarenakan pulang liburan ke indonesia.
Dan pada SPA yang lalu tanggal 6 maret 2010 telah terjadi perubahan sistem masa jabatan untuk pengurus DKA yang tadinya 2 tahun menjadi satu tahun.

Adapun struktur organisasi IKPDN masa bhakti 2013-2014 adalah sebagai berikut:
Penasehat                                           : H. Irwan Maulana, Lc, MM
                                                              Ahmad Khoiri, Lc
                                                              H. Irwan Alizar, Lc

Dewan Konsultatif Anggota (DKA)      : Shofwan Najmu
                                                              Zahra Diana Putri
  Qadar Rizki
                                                              Organda
                                                              M. Zul Ikrom

Ketua                                                   : Abdul Baits Subhi

Wakil Ketua                                         : Badruttamam Ahda
                                               
Sekretaris                                            : Abdul Qodir Fachrurrozi
                                               
Bendahara                                          : Mufida Aulia
                                                                                                  
Bagian Pendidikan                              : Syahir Hadi Sumirat (Koordinator)
  Ahmad Shodiqil Wa’di
        Juliani Noor Fadhila
                                                              
Bagian Olahraga                                 : Abdul Jabbar (Koordinator)
                                                              Muhammad Oktorizal
                                                              Andri Salim
                                                 
Bagian Indokris                                   : Nijam Mustahqiq (Koordinator)
  Ayu Qurrotul A’yuni

Kesejahteraan                                     : Siti Habibah (Koordinator)
                                                              Lia Fatimah Amalia
                                                              Fateh Abdul Aziz

D.   Kegiatan IKPDN
Seiring bertambah usia, IKPDN semakin banyak aktifitas dan kegiatan yang di adakan. Hal ini tercetus dari ide para anggota yang ingin berkembang dan terus maju serta ingin meningkatkan dan mendukung  prestasi dalam studinya. Baik itu di bidang keilmuan, kerohanian, dalam bidang jasmani ataupun dalam bidang sosial. Dan di antara sebagian contoh kegiatan yang ada adalah sebagai berikut:
1.    Kegiatan keilmuan seperti: Diskusi lintas fakultas, bedah buku, Kajian Keislaman, bimbingan belajar, kelompok kajian (HMQ, SPEED, Keputrian), Pendekar Ramadan dll.
2.    Kegiataan kerohanian  seperti: Malam Munajat, Muhasabah, dan Perayaan Hari-hari besar islam, dll
3.    Kegiatan yang bersifat jasmani dan seni seperti latih dan tanding olehraga dan mengkaktifkan anggota guna membentuk tim nasyid akustik. Dalam hal ini IKPDN telah mendapatkan berbagai prestasi diantaranya adalah berhasil menjuarai Fospi cup, menjuarai lomba catur tingkat PPMI, menjuarai lomba Nasyid dalam acara tarhib Ramadhon yang di adakan oleh PPMI dll.
4.    Kegiatan di bidang usaha seperti; bazar, menerbitkan buku, menterjemahkan buku.
5.    Kegiatan konsolidasi dan sosialisasi anggota sperti: Tour IKPDN, ta’ziyah dan tahni’ah, mebantu anggota yang pindah rumah dll.

E.    Buletin Perdana (Pers Darunnajah)
Perdana sebagai media silaturahmi dan informasi yang intinya adalah sebagai sarana tulis menulis bagi anggota IKPDN. Sebagai wadah tulis menulis yang bertujuan untuk peningkatan mutu SDM anggota IKPDN. Di dirikan pada tanggal 15 Oktober 1992 perdana sudah banyak menghasilkan karya-karyanya. Hingga saat ini Perdana sudah berhasil menerbitkan edisi yang ke-136. Diterbitkan pada tiap sebulan sekali. Perdana yang kita miliki adalah bukan dari badan yang berada di bawah IKPDN, tapi Perdana adalah merupakan badan semi otonom. Dengan melihat urgensi yang ada, Perdana setiap tahunya mengadakan rapat dan memilih pimpinan redaksi yang baru. Satu hal yang sangat menggembirakan Perdana sudah memiliki juklak tersendiri yang di sahkan pada acara SPA 2003/2004. dengan mengacu pada juklak yang sudah baku di harapkan perdana terbit dengaan eksis guna peningkatan kemajuan para anggota dalam hal tulis-menulis.

Dan untuk saat ini buletin  Perdana di pimpin oleh sdr. Fatih Zulfahmi. Mahasiswa tingkat II, fakultas Ushuluddin. Adapun  orang-orang yang pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi ( dari tahun 2000-2010 ) adalah sebagai berikut:

1.      Uus Muhammad Husaini                    Masa Bhakti 2000-2001
2.      Salma Al-Farisy                                   Masa Bhakti 2001-2002
3.      H. Andi Edwin Rewira                         Masa Bhakti 2002-2003
4.      Fuad Ubaidilah                                    Masa Bhakti 2003-2004
5.      Zaenal Ilmi                                          Masa Bhakti 2004-2005
6.      M. Alfath                                             Masa Bhakti 2005-2006
7.      Ahmad Khoiry                                      Masa Bhakti 2006-2008
8.      Asep Awaludin                                     Masa Bhakti 2008-2009
9.      Abdul Aziz Ibrahim                              Masa Bhakti 2009-2010
10.  Sofwan Najmu                                     Masa Bhakti 2010-2011
11.  Abdul Baits Subhi                                Masa Bhakti 2011-2012
12.  Nurzulfa Sholihat                                 Masa Bhakti 2012-2013
13.  Fatih Zulfahmi                                     Masa Bhakti 2013-2014

F.    Penutup
Yang perlu di perhatikan dalam keanggotaan sebuah organisasi khususnya IKPDN adalah idealisme yang tinggi, ketulusan niat, loyalitas, serta rasa kepercayaan diri yang besar demi mencapai kesuksesan masa depan. Sukses atau tidaknya IKPDN ada di tangan anggota sendiri. Memang IKPDN hanyalah sebuah wadah yang bersifat kekeluargaan. Jangan pernah sekali kali terlintas di benak kita untuk mempunyai pikiran “apa sih yang di berikan IKPDN terhadap kita” berpikirlah “apa yang telah engkau berikan untuk IKPDN”.

Loyalitas, pengorbanan, serta rasa cinta terus kita tanamkan pada organisasi IKPDN ini. Bukankah dengan rasa cinta semua yang kita lakukan akan menjadi senang. Kebersamaan, kekompakan yang kita bina sejak dulu marilah kita jaga sama sama. Dengan berpijak kepada rasa hormat dan rasa kasih sayang, sang kakak dengan penuh rasa sayangnya menjadi pelindung bagi ade adenya, sebaliknya sang ada harus selalu menanmkan rasa hormat yang mendalam terhadap kakak kakaknya. “people’s love is treasure”, cinta manusia adalah pusaka yang tak ternilai harganya. Segala macam kekurangan yang ada di tubuh organisasi kita marilah kita sama sama memperbaikinya. Bukan malah mengkrtitik, tapi tidak berbuat. Berbuat sedikit lebih baik dari pada banyak bicara tanpa kerja. Inilah mungkin sekedar catatan kecil dari sejarah organisasi IKPDN. Marilah kita berjalan bersama sama, guna terciptanya IKPDN yang terus membantu kemajuan demi mencapai masa depan yang kita cita-citakan.

Kawan, mari sahaja menggenggam tangan dan jiwa-jiwa, dan duduk bersama di sekretariat mungil IKPDN tercinta. Kembali berbincang lugu tentang maklumat dan catatan kumal yang berbaris rapih di lemari besi. Agar putih menjadi semestinya putih. Agar bening tak berubah menjadi keruh. Agar tersandar segala gairah dan gelora.
Bacalah sekali lagi! Mungkin kemarin, dan yang lalu, ada yang terlewati dan tak kalian mengerti. Supaya kita sama tak resah. Dan tak menjadi mati dalam menilai dan menakar!
Percayalah kita pasti bisa..!





[1] Dipresentasikan pada acara PROPESA IKPDN ke- XIII. Selasa, 4 Januari, 2014.
[2] Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Azhar Kairo.
[3] Masisir adalah sebuah istilah untuk entitas masyarakat Indonesia di Mesir. Belum diketahui secara pasti; kapan istilah ini mulai dipergunakan, dan siapa penggagas istilah “masisir” tersebut.
[4] Disadur dari arsip IKPDN beberapa tahun lalu. Hal ini dilakukan demi menjaga ke-otentik-an sejarah berdirinya IKPDN.Mengenal IKPDN (Ikatan Keluarga Pesantren Darunnajah)[1]
Oleh: Abdul Baits Subhi[2]
A.   Pendahuluan
Segala puji bagi Allah subhânahu wa ta'âla, Sang Pencipta alam semesta yang telah menghiasinya dengan beragam warna dan telah memberikan begitu banyak nikmat kepada kita semua. Shalawat beriring salam selalu tercurahkan kepada Rasul mulia Muhammad Saw. atas segala apa yang telah beliau wariskan, sehingga kita bisa meniti jalan mencapai keridhaan Allah Swt.

Organisasi adalah sebuah wadah untuk para mahasiswa mengekspresikan aspirasi mereka. Organisasi sangat penting ada di dalam setiap perguruan tinggi karena dengan adanya organisasi di setiap  perguruan tinggi akan banyak menampung kreatifitas mahasiswa, sehingga setiap aspirasi dan kreatifitas setiap mahasiswa tidak ada yang terbuang sia-sia. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisir, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Artinya dengan definisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari organisasi mahasiswa yang secara perlahan harus kita penuhi sebagai beban moral dalam memperjuangkan apa yang telah dilakukan para pendahulu kita.

Di tengah penantian panjang akan hadirnya para duta bangsa, para mahasiswa baru diharapkan dapat memberi jawaban atas keringnya dinamika organisasi masisir akhir-akhir ini. Tak hanya di IKPDN, bahkan para mahasiswa baru dapat ditumbuh-kembangkan dengan cara memperluas jaringan persahabatan baik antar sesama masisir[3] maupun mahasiswa dari belahan dunia lain.

Namun, sungguh amat disayangkan ketika istilah “aktivis” mulai mengalami pengikisan makna. Saat kalian pertama kali mendengar istilah “aktivis”, imajinasi seperti apa yang muncul dalam benak kalian?. Apakah sosok orang yang kritis, idealis, lama lulus, urakan, jarang kuliah?.

Alangkah  bijak jika kita pikirkan lebih lanjut, muncul sebuah pertanyaan berikutnya; yaitu apakah setiap orang yang memilih jadi aktivis pasti identik dengan hal-hal di atas?. Bukankah banyak aktivis yang menyelesaikan studi tepat waktu dengan nilai yang memuaskan, berpenampilan rapi dan tetap tidak kehilangan identitasnya sebagai seorang aktivis. Artinya, beberapa aktivis yang berpenampilan urakan, jarang kuliah, dan lama lulus adalah sebuah pilihan pribadi dan bukan sebagai konsekuensi logis menjadi seorang aktivis. Dalam hal ini perlu kita jeli membedakan hakikat sebagai seorang aktivis dengan cara seorang individu memilih cara berperilaku.

Sedikit mengutip perkataan seorang pendahulu kita; “Tempatkanlah seorang mahasiswa ditengah barisan terdepan massa yang sedang memberontak, engkau takkan pernah tahu kekuatan apa yang ada dalam diri mereka, daya pesona apa yang memancar dari diri mereka.  Mereka bagaikan rasul-rasul yang membawa agama baru, sebab mereka mahasiswa hidup dalam pergerakan, tumbuh berkembang dalam gelora semangat dan keyakinan, maka tasbihkanlah tentang nilai-nilai kebenaran keadilan dan cinta kasih”.
B.   Sejarah Pandang IKPDN[4]
Tepatnya pada tanggal 25 Agustus 1985, seorang alumni Darunnajah yang bernama Nurjalilah Dimyati tiba di negeri persinggahan para Nabi, atau yang lebih sering di kenal dengan sebutan negeri seribu menara guna menuntut ilmu di al Azhar. Beberapa bulan setelah kedatangan Nurjalilah, tepatnya pada tanggal 1 Juli 1986 tiba juga salah seorang lulusan dari alumni Madrasah Tsanawiyah Darunnajah bernama Asep Burhanuddin dengan tujuan yang sama guna menuntut ilmu di Ma’had al Azhar.

Waktu terus berputar dengan pergantian musim yang silih berganti. Maka sekitar bulan Oktober dan November tahun 1988 lima orang alumni Darunnajah menyusul Nurjalilah dan Asep Burhanudin ke negri seribu menara ini. Mereka adalah: Sihabuddin Afroni, Irwan Maulana, Tajuddin, TB. Rukhyat dan Romlah Askar. Pada bulan Januari 1989 salah seorang alumnus Darunnajah yang kuliah di Riyadh bernama Iskandar HB berziarah ke Mesir. Dengan kedatangan Iskandar ke Mesir maka kawan kawan berniat untuk mengadakan pertemuan dan silaturahmi dengan beliau di kediaman Nurjalilah Dimyati. Dari hasil pertemuan  tersebuat diantaranya menghasilkan gagasan guna membentuk suatu wadah untuk menampung alumni alumni Darunnajah yang berada di mesir. Bertepatan dengan tanggal 26 Januari 1989 maka Nurjalilah sebagai alumnus yang paling senior saat itu di angkatlah menjadi ketua IKPDN cabang Mesir secara aklamasi. Dengan demikian maka Nurjalilah Dimyati menjadi ketua IKPDN cabang mesir yang pertama kali dalam sejarah.

Di dirikanya IKPDN pada saat itu adalah bertujuan untuk:
1.      Mempererat ukhuwah dan tali silaturrahmi antara sesama alumni di negri perantauan (Mesir)
2.      Saling membantu dan mendukung dalam studi seperti bimbingan belajar dll.
3.      Memberikan Informasi ke tanah air bagi alumni Darunnajah yang ingin melanjutkan studynya ke universitas al Azhar Mesir.
Walaupun anggota IKPDN saat itu masih berjumlah sedikit, namun kegiatan yang menunjang study tetap berjalan baik dan intensif, seperti diskusi dan bedah buku.

Pada masa kepemimpinan Asep Burhanuddin, tepatnya pada tanggal 4 Agustus 1993 IKPDN cabang mesir di resmikan oleh salah seorang pimpinan pesantren Darunnajah yaitu al Ustadz Saifuddin Arief SH, yang saat ini beliau menjabat sebagai ketua yayasan di Pesantren Darunnajah kita yang tercinta. Hari demi haripun terus berjalan, begitu juga dengan organisasi IKPDN pun telah mengalami perkembangan dari segi anggota dan kegitaan. Mereka adalah alumni Darunnajah dan Darunnajah Grup yang ingin belajar di negri seribu menara ini. Dari segi kuantitas IKPDN cabang mesir telah mengalami perkembangan pesat. Hingga pada saat itu jumlah angggota mencapai 120 orang.

Di samping itu, dari segi kegiatanpun terus mengalami kemajuan yang pesat. Hal demikan bukan hanya sekedar kumpul kumpul dan ngobrol ngalor ngidul, atau sekedar kumpul biasa saja, akan tetapi kegiatan yang bertujuan mendukung kemajuan studi para anggota IKPDN itu sendiri. Di antaranya adalah kegiatan bimbingan belajar yang sudah menjadi ”sunnah muakaddah”  dalam organisasi IKPDN itu sendiri. Karena hal ini sangatlah penting, guna membantu meningkatkan prestasi anggota di dalam study sesuai dengan tujuan di dirikanya organisasi IKPDN cabang mesir. Tak ketinggalan kegiatan kegiatan ekstra kurikuler seperti diskusi, bedah buku, safari maktabah dll. Yang mana kegiatan tersebut memberikan nilai plus bagi para anggota IKPDN.
Ada satu hal yang menjadi kebanggaan bagi anggota IKPDN, yaitu kebersamaan dan kekompakan yang sudah kita bina. Hal semacam ini di akui oleh masyarakat Indonesia yang berada di Mesir dan orang-orang di luar Darunnajah yang berkunjung ke Mesir.

C.   IKPDN dari Masa ke Masa
IKPDN merupakan organisasi yang bersifat kekeluargaan. Dan dalam hal perubahan-perubahan yang ada pada tubuh IKPDN masih berpegang teguh pada amanat SPA IKPDN (Sidang Permusyawaratan Anggota). Jadi segala hal yang di tetapkan di SPA adalah ketetapan tertinggi yang harus dilaksanakan oleh dewan pengurus. Sidang permusyawaratan anggota diadakan setiap 1 tahun sekali.

Menginjak usianya yang mulai dewasa, namun IKPDN cabang mesir belum memiliki bentuk yang ideal. hal Ini nampak pada perubahan-perubahan yang terjadi pada kepemimpinan, atau badan badan yang ada di dalamnya. Perubahan semacam ini terjadi tak lepas dari beberapa hal yang membuat ketua harus merampingkan bagian bagianya. Di sebabkan karena krisis anggota, keefektifan bagian tersebuat atau kadang memang karena faktor kebutuhan. Semua perubahan yang terjadi setelah melalui SPA atau sidang permusyawaratan tertinggi yang merupakan keputusan tertinggi dalam organisasi IKPDN.

Berikut ini adalah nama-nama ketua IKPDN cabang Mesir dari masa ke masa:
1.      Nurjalilah Dimyati                  Masa Bhakti 1989-1991
2.      Sihabuddin Afroni                   Masa Bhakti 1991-1992
3.      Asep Burhanuddin                   Masa Bhakti 1992-1993
4.      Sadky Suarnis                          Masa Bhakti 1993-1994
5.      Nur Hamid                              Masa Bhakti 1994-1995
6.      M. Salim Bajrie                       Masa Bhakti 1995-1996
7.      M. Iskandar Syah                    Masa Bhakti 1996-1997
8.      Agus Purwanto                        Masa Bhakti 1997-1998
9.      Arief Mufraini                         Masa Bhakti 1998-1999
10.  A. Zirzis Marwih                      Masa Bhakti 1999-2000
11.  Herdiansyah Achmad              Masa Bhakti 2000-2001
12.  Uus M. Husaeni                       Masa Bhakti 2001-2002
13.  Dudi Rosyadi                           Masa Bhakti 2002-2003
14.  Andika Jati Z                            Masa Bhakti 2003-2004
15.  Basuki Rahmat                        Masa Bhakti 2004-2005
16.  Sholehuddin                            Masa Bhakti 2005-2006
17.  Rif'at Syauqi                            Masa Bhakti 2006-2008
18.  Ricko Imano Ghani                  Masa Bhakti 2008-2009
19.  Asep Awaludin                        Masa Bhakti 2009-2010
20.  Mahmud Hornai                     Masa Bhakti 2010-2011
21.  M. Zukhruful Muhtadin          Masa Bhakti 2011-2012
22.  M. Ibroh Ulinnuha                   Masa Bhakti 2012-2013
23.  Abdul Baits Subhi                    Masa Bhakti 2013-2014

Setelah masa kepemimpinan Sdr. Sholehudin ada sedikit perubahan dalam sistem masa jabatan yaitu menjadi satu tahun setengah. Hal ini di dimaksud kan agar SPA bisa terjadi pada musim dingin atau sekitar bulan Maret, dikarenakan klo SPA masih diadakan pada musim panas sekitar bulan Agustus dikhawatirkan Anggota IKPDN yang mempunyai hak untuk memilih tergolong makin sedikit dikarenakan pulang liburan ke indonesia.
Dan pada SPA yang lalu tanggal 6 maret 2010 telah terjadi perubahan sistem masa jabatan untuk pengurus DKA yang tadinya 2 tahun menjadi satu tahun.

Adapun struktur organisasi IKPDN masa bhakti 2013-2014 adalah sebagai berikut:
Penasehat                                           : H. Irwan Maulana, Lc, MM
                                                              Ahmad Khoiri, Lc
                                                              H. Irwan Alizar, Lc

Dewan Konsultatif Anggota (DKA)      : Shofwan Najmu
                                                              Zahra Diana Putri
  Qadar Rizki
                                                              Organda
                                                              M. Zul Ikrom

Ketua                                                   : Abdul Baits Subhi

Wakil Ketua                                         : Badruttamam Ahda
                                               
Sekretaris                                            : Abdul Qodir Fachrurrozi
                                               
Bendahara                                          : Mufida Aulia
                                                                                                  
Bagian Pendidikan                              : Syahir Hadi Sumirat (Koordinator)
  Ahmad Shodiqil Wa’di
        Juliani Noor Fadhila
                                                              
Bagian Olahraga                                 : Abdul Jabbar (Koordinator)
                                                              Muhammad Oktorizal
                                                              Andri Salim
                                                 
Bagian Indokris                                   : Nijam Mustahqiq (Koordinator)
  Ayu Qurrotul A’yuni

Kesejahteraan                                     : Siti Habibah (Koordinator)
                                                              Lia Fatimah Amalia
                                                              Fateh Abdul Aziz

D.   Kegiatan IKPDN
Seiring bertambah usia, IKPDN semakin banyak aktifitas dan kegiatan yang di adakan. Hal ini tercetus dari ide para anggota yang ingin berkembang dan terus maju serta ingin meningkatkan dan mendukung  prestasi dalam studinya. Baik itu di bidang keilmuan, kerohanian, dalam bidang jasmani ataupun dalam bidang sosial. Dan di antara sebagian contoh kegiatan yang ada adalah sebagai berikut:
1.    Kegiatan keilmuan seperti: Diskusi lintas fakultas, bedah buku, Kajian Keislaman, bimbingan belajar, kelompok kajian (HMQ, SPEED, Keputrian), Pendekar Ramadan dll.
2.    Kegiataan kerohanian  seperti: Malam Munajat, Muhasabah, dan Perayaan Hari-hari besar islam, dll
3.    Kegiatan yang bersifat jasmani dan seni seperti latih dan tanding olehraga dan mengkaktifkan anggota guna membentuk tim nasyid akustik. Dalam hal ini IKPDN telah mendapatkan berbagai prestasi diantaranya adalah berhasil menjuarai Fospi cup, menjuarai lomba catur tingkat PPMI, menjuarai lomba Nasyid dalam acara tarhib Ramadhon yang di adakan oleh PPMI dll.
4.    Kegiatan di bidang usaha seperti; bazar, menerbitkan buku, menterjemahkan buku.
5.    Kegiatan konsolidasi dan sosialisasi anggota sperti: Tour IKPDN, ta’ziyah dan tahni’ah, mebantu anggota yang pindah rumah dll.

E.    Buletin Perdana (Pers Darunnajah)
Perdana sebagai media silaturahmi dan informasi yang intinya adalah sebagai sarana tulis menulis bagi anggota IKPDN. Sebagai wadah tulis menulis yang bertujuan untuk peningkatan mutu SDM anggota IKPDN. Di dirikan pada tanggal 15 Oktober 1992 perdana sudah banyak menghasilkan karya-karyanya. Hingga saat ini Perdana sudah berhasil menerbitkan edisi yang ke-136. Diterbitkan pada tiap sebulan sekali. Perdana yang kita miliki adalah bukan dari badan yang berada di bawah IKPDN, tapi Perdana adalah merupakan badan semi otonom. Dengan melihat urgensi yang ada, Perdana setiap tahunya mengadakan rapat dan memilih pimpinan redaksi yang baru. Satu hal yang sangat menggembirakan Perdana sudah memiliki juklak tersendiri yang di sahkan pada acara SPA 2003/2004. dengan mengacu pada juklak yang sudah baku di harapkan perdana terbit dengaan eksis guna peningkatan kemajuan para anggota dalam hal tulis-menulis.

Dan untuk saat ini buletin  Perdana di pimpin oleh sdr. Fatih Zulfahmi. Mahasiswa tingkat II, fakultas Ushuluddin. Adapun  orang-orang yang pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi ( dari tahun 2000-2010 ) adalah sebagai berikut:

1.      Uus Muhammad Husaini                    Masa Bhakti 2000-2001
2.      Salma Al-Farisy                                   Masa Bhakti 2001-2002
3.      H. Andi Edwin Rewira                         Masa Bhakti 2002-2003
4.      Fuad Ubaidilah                                    Masa Bhakti 2003-2004
5.      Zaenal Ilmi                                          Masa Bhakti 2004-2005
6.      M. Alfath                                             Masa Bhakti 2005-2006
7.      Ahmad Khoiry                                      Masa Bhakti 2006-2008
8.      Asep Awaludin                                     Masa Bhakti 2008-2009
9.      Abdul Aziz Ibrahim                              Masa Bhakti 2009-2010
10.  Sofwan Najmu                                     Masa Bhakti 2010-2011
11.  Abdul Baits Subhi                                Masa Bhakti 2011-2012
12.  Nurzulfa Sholihat                                 Masa Bhakti 2012-2013
13.  Fatih Zulfahmi                                     Masa Bhakti 2013-2014

F.    Penutup
Yang perlu di perhatikan dalam keanggotaan sebuah organisasi khususnya IKPDN adalah idealisme yang tinggi, ketulusan niat, loyalitas, serta rasa kepercayaan diri yang besar demi mencapai kesuksesan masa depan. Sukses atau tidaknya IKPDN ada di tangan anggota sendiri. Memang IKPDN hanyalah sebuah wadah yang bersifat kekeluargaan. Jangan pernah sekali kali terlintas di benak kita untuk mempunyai pikiran “apa sih yang di berikan IKPDN terhadap kita” berpikirlah “apa yang telah engkau berikan untuk IKPDN”.

Loyalitas, pengorbanan, serta rasa cinta terus kita tanamkan pada organisasi IKPDN ini. Bukankah dengan rasa cinta semua yang kita lakukan akan menjadi senang. Kebersamaan, kekompakan yang kita bina sejak dulu marilah kita jaga sama sama. Dengan berpijak kepada rasa hormat dan rasa kasih sayang, sang kakak dengan penuh rasa sayangnya menjadi pelindung bagi ade adenya, sebaliknya sang ada harus selalu menanmkan rasa hormat yang mendalam terhadap kakak kakaknya. “people’s love is treasure”, cinta manusia adalah pusaka yang tak ternilai harganya. Segala macam kekurangan yang ada di tubuh organisasi kita marilah kita sama sama memperbaikinya. Bukan malah mengkrtitik, tapi tidak berbuat. Berbuat sedikit lebih baik dari pada banyak bicara tanpa kerja. Inilah mungkin sekedar catatan kecil dari sejarah organisasi IKPDN. Marilah kita berjalan bersama sama, guna terciptanya IKPDN yang terus membantu kemajuan demi mencapai masa depan yang kita cita-citakan.

Kawan, mari sahaja menggenggam tangan dan jiwa-jiwa, dan duduk bersama di sekretariat mungil IKPDN tercinta. Kembali berbincang lugu tentang maklumat dan catatan kumal yang berbaris rapih di lemari besi. Agar putih menjadi semestinya putih. Agar bening tak berubah menjadi keruh. Agar tersandar segala gairah dan gelora.
Bacalah sekali lagi! Mungkin kemarin, dan yang lalu, ada yang terlewati dan tak kalian mengerti. Supaya kita sama tak resah. Dan tak menjadi mati dalam menilai dan menakar!
Percayalah kita pasti bisa..!




[1] Dipresentasikan pada acara PROPESA IKPDN ke- XIII. Selasa, 4 Januari, 2014.
[2] Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Azhar Kairo.
[3] Masisir adalah sebuah istilah untuk entitas masyarakat Indonesia di Mesir. Belum diketahui secara pasti; kapan istilah ini mulai dipergunakan, dan siapa penggagas istilah “masisir” tersebut.
[4] Disadur dari arsip IKPDN beberapa tahun lalu. Hal ini dilakukan demi menjaga ke-otentik-an sejarah berdirinya IKPDN.

0 komentar:

Post a Comment

IKPDN MESIR add us to your circle know about us know about us