Perdana Wadah menulis Anak DN, ada ungkapan yang sangat menarik di dalam dunia tulis-menulis, "Menulis itu bagaikan berenang. Betapapun seringnya seseorang mendengarkan ceramah atau membaca buku tentang renang, ia tetap tidak kan bisa beranang selama ia tidak menceburkan diri ke kolam renang." Nah! Intinya, orang hanya bisa menulis dengan baik jika ia terus berlatih menulis.
Jika ada pertanyaan tentang bagaimana kiat menulis yang bagus, maka hal itu sama saja dengan pertanyaan tentang bagaimana teknik mengendarai sepeda. Artinya, sejauh ini belum ada atau didapati suatu rumusan baku tentang kiat, teknik, atau langkah-langkah praktis bagaimana seseorang dapat menulis artikel, sebagaimana halnya tidak ada teknik baku untuk naik sepeda. Seseorang akan mampu mengendarai sepeda dengan cara banyak latihan. Demikian pula dengan menulis suatu artikel yang bagus membutuhkan banyak latihan.  
Perdana
Mendengar atau membaca istilah "Perdana" mungkin langsung terbayang dibenak Anda apa itu "Perdana"? Perdana disebut juga Pers Darunnajah yang dibentuk oleh anggota IKPDN Cabang Mesir sendiri, Perdana berdiri tanggal 15 oktober 1992. Pada saat itu perkembangan jurnalistik di kalangan mahasiswa Mesir Indonesia masih sangat langka tetapi dengan bertambahnya anggota IKPDN maka dibentuklah Pers Darunnajah atau disingkat Perdana. Dan bertujuan untuk lebih bisa mempererat hubungan silaturahmi antara anggota IKDPN juga merupakan tuntutan untuk meningkatkan sumber daya manusia di era informasi ini.

Slogan Pers Darunnajah
Perdana sendiri mempunyai slogan tersendiri yaitu media silaturahmi dan informasi dinamika mahasiswa. Perdana juga menitik beratkan kepada anggota IKPDN agar lebih terampil dalam bidang menulis baik itu penulisan berita, artikel, kolom dan lain-lain. Perdana merujuk pada proses atau aktivitas jurnalistik yang bernafaskan nilai-nilai Islam dan merupakan media dakwah bagi anggota IKDPN juga mahasiswa lainya.

Peran Perdana di Kalangan Mahasiswa dan Umat Islam
Perdana memiliki peran yang penting untuk menyampaikan visi dan misinya:
Pertama, melaksanakan fungsi edukasi yang islami, dan lewat Perdana mendidik umat Islam agar melaksakan perintah Allah SWT dan menjauhi laranganNya.
Kedua, sebagai pelurus informasi. Yaitu menginformasikan tentang ajaran dan umat Islam yang tidak menyimpang dari Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah Saw serta mampu menggali­­­ (melakukan investigative reporting) tentang kondisi umat Islam di berbagai penjuru dunia.
Ketiga, sebagai pemersatu. Yaitu mampu menjadi jembatan yang mempersatukan umat Islam dan anggota IKPDN.
Keempat, sebagai pejuang. Yaitu pejuang (pembela Islam melalui media massa) dalam menegakkan nilai-nilai Islam dan mempromosikan citra Islam yang positif rahmatan lil 'alamin, serta menanamkan ruhul jihad di kalangan umat.

Jejak Perdana di kairo
            Sudah hampir 21 tahun Perdana menemani IKPDN. Di mulai dari tahun 1992 hingga saat ini. Pada mulanya, awal gagasan yang muncul adalah untuk meningkatkan bakat menulis para anggotanya, dan pada tahun 1993 mulailah Perdana mempunyai badan tersendiri yang pada saat itu di pimpin oleh Ust. Iskandar Syah. Berikut nama  Pemimpin redaksi Perdana dari tahun 1993 hingga 2013 :
1993-1994              : Ust. Iskandar Syah.
1994-1995              : Ust. Iskandar Syah.
1995-1996              : Ust. Agus Purwanto.
1996-1997       : Ust. Sadly Suarnis.
1997-1998       : Ust. Riky Kurniawan
1998-1999       : Ust. Dedi Wijaya.
1999-2000       : Ust. Lilik Priyadi.
2000-2001       : Ust. Uus M Husaini
2001-2002       : Ust. Salman Al-Farisi.
2002-2003       : Ust. Andi Edwin Rewira
2004-2005       : Ust. Zainal 'Ilmi
2005-2006       : Ust. Muhammad Al-Fatih
2006-2008       : Ust. Heriyanto
2008-2009       : Ust. Asep Awaluddin
2009-2010       : Ust. Azyz Ibrahiem Syah + PJS: Ust. Ahmad Nurhidayat
2010-2011       : Ust. Shofwan Najmu
2011-2012       : Ust. Abdul Baits El-Abror
2012-2013       : Ustzh. Nurzulfa Sholihat
2013-2014       : Ust. Fatih Zulfahmi

Perdana sendiri merupakan buletin yang mempunyai badan organisasi tersendiri berbeda dengan IKPDN atau bisa dikatakan bahwa Perdana mempunyai Badan Umum Organisasi Pers tersendiri yang terdiri dari penanggung jawab, pemimpin redaksi, redaktur pelaksana, editor, manajer pemasaran, reporter, fotografer dan dewan redaksi. Semua bagian menjadi peranan penting dalam proses kerja Perdana yang merupakan kerja tim (team work).
            Seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi yang berkembang, Perdana semakin mapan hingga pada tahun 1998—yang pada saat itu dipimpin oleh Ust. Riky KurniawanPerdana menjadi badan semi otonom di dalam tubuh IKPDN. Dan Alhamdulillah pada tahun 2002 Perdana memiliki juklak tersendiri atau konsep yang mana dapat dijadiakan acuan dalam proses penerbitan buletin Perdana.
            Rubrik dalam buletin perdana juga sangat variatif, antara lain:

·           Qodhiah               :   Analisa subjektif penulis pada tema yang diangkat.
·           Kolom                  :   Tulisan lepas dengan tema bebas
·           Ke-IKPDN-an     : Tulisan artikel berisi motivasi untuk pengurus & warga IKPDN, atau tulisan seputar ke-IKPDN-an.
·           Annisa                  :  Tulisan berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan dunia wanita.
·           Lintas Fakultas     :   Tulisan berisi kajian fakultatif
·           Dll.

Ada tiga hal penting penting yang dapat menjadikan Perdana tetap bertahan :

1.      Sehat SDM ,  yakni tenaga-tenaga pengelola Perdana berkualitas dan
                  professional di bidangnya meskipun mereka tidak digaji.
2.      Sehat Manajemen, karena manajemen media tersebut dilakukan dengan
      baik, terencana, terarah dan terkendali.
3.      Sehat Sarana, Alhamdulillah dengan sarana yang cukup sederhana Perdana
tetap tebit untuk anggota IKPDN dan  menunjukan citra IKPDN.
           

            Dengan adanya buletin Perdana semoga bisa menjadi wadah menulis bagi warga IKPDN. Sehingga kelak, warga IKPDN menjadi penulis-penulis Muslim yang turut mewarnai dinamika kepenulisan di Indonesia tercinta. Karena dengan munculnya penulis-penulis Muslim, itu merupakan alternatif dalam menjawab tantangan yang dihadapi umat Islam di bidang kepenulisan

0 komentar:

Post a Comment

IKPDN MESIR add us to your circle know about us know about us